Adakah Bahan Pencuci yg kita guna mengandungi Lemak Haiwan?

 

Tahukah anda banyak bahan pencuci dipasaran mengandungi lemak haiwan dan tanpa kita sedari kita adalah salah seorang pengguna bahan pencuci tersebut? Bahan pencuci yang saya maksudkan di sini adalah bahan pencuci pakaian kita sama ada ia dalam keadaan serbuk iaitu kategori sabun atau cecair iaitu kategori detergent. Saya tidak akan menyenaraikan jenis-jenis sabun yang dimaksudkan kerana saya mungkin boleh disaman atas kenyataan tersebut. Namun sebagai pengguna muslim, adalah tanggungjawab kita untuk menjaga kesucian pakaian kita yang kita gunakan seharian untuk beribadah. Maka di sini perlu kita kongsikan bersama pengetahuan bagi menjaga kemaslahatan ummah.

 

Kebanyakkan produk pencuci yang mengandungi lemak haiwan ini adalah bahan pencuci yang mempunyai jenama dari luar negara, tapi tidak kesemua bahan pencuci luar negara menggunakan lemak haiwan. Jadi bagaimanakah kita dapat mengetahuinya? Pernahkah anda merendam pakaian anda dengan larutan sejenis bahan pencuci selama beberapa hari (hampir seminggu) dan pakaian anda menjadi berbau busuk? Bukankah itu satu keadaan yang pelik? Jika anda merendam pakaian anda dengan air paip biasa di dalam baldi selama beberapa hari, pakaian anda tidak akan menjadi sebusuk pakaian yang direndam dengan larutan bahan pencuci tertentu. Menurut kajian yang dilakukan oleh satu intitusi, bau busuk ini adalah disebabkan olehl emak haiwan yang tedapat dalam bahan pencuci tersebut. Maka, salah satu cara untuk mengetahui adakah sabun yang anda gunakan selama ini mengandungi lemak haiwan atau pun tidak, gunakan cara rendaman ini. Jika rendaman anda berbau busuk maka anda disarankan bertukar kepada bahan pencuci yang tidak berbau busuk walaupun setelah berhari-hari. Serbuk pencuci yang tidak menggunakan lemak haiwan tidak akan menghasilkan bau busuk walaupun direndam pada tempoh yang lama. Jika anda prihatin terhadap isu ini sila kongsikan bersama rakan anda. Pilihlah produk yang dihasilkan oleh pengeluar muslim yang dijamin kesucian bahan yang digunakan.

SHARING IS CARING...

HASIL KARYA:  UKHTIE ANNISAUL JIHAD..

Sekadar perkongsian, sebening warkah dhaif yang pernah dinukilkan.moga dapat dimanfaatkan buat diri kita dan para sahabat yang lain keseluruhannya.

Assalamualaikum warahmatullahhiwabarakatuh…
Salam penuh kerinduan buat saudara seakidah yang ana sayangi
kerana Allah SWT…
Mungkin panjang juga coloteh ana.Namun harapnya sedikit masa sudi diberikan untuk menelaahnya. Moga-moga, sedikit masa membacanya dikira sebagai ibadah oleh Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap setiap makhlukNYA…
Saudaraku, lama benar rasanya kita terputus bicara lantaran kesibukan  masing-masing menguruskan urusan dunia sebagai bekal untuk berangkat ke negeri sana…Mukaddimah warkah ana yang dhaif ini , hanya ucapan maaf yang mampu ana nukilkan. Maaf kerana tidak pernah pandai menjadi rakan, teman, sahabat atau saudara yang setia menemani tika saat-saat duka datang menyapa.
Saudaraku, belahan cinta perjuanganku…
Melalui denai rimba perjuangan di alam kampus menjanjikan sejuta malah ribuan juta dugaan dan cabaran.Namun, Alhamdulillah, kita tetap ada Allah SWT sebagai tempat sebaik- baik sandaran dan pergantungan…Cuma, ana ingin singgah sekejap berziarah ke laman hati kalian…Apa khabar iman yang pernah mekar mewangi bersama kuntuman ikhlas dan baja kesabaran? Apa pula cerita istiqamah dan tawakal yang pernah menjadi benteng tatakala rasa diri lemah? Dan apa pula berita dari buku catatan amal kiroman katibin di kanan dan kiri yang tidak pernah mengambil cuti? Apa pula khabar jasad dan diri yang sering diziarah Izrail 70 kali sehari?
Semua jawapannya ada pada kalian…Cuma ayuh kita muhasabah satu persatu setakat terdaya kudrat ana yang Allah pinjamkan sementara berkongsi ilham dan rasa…solat kita sepanjang semester, apa grednya? Ketaatan kita pada ayah bonda, berapa target pointernya? Assigment tanggungjawab sebagai khalifah mentadbir dunia, berapa markahnya?

Dan paling penting CGPA cinta kita pada Allah dan Rasulullah SAW, berapa nilainya?
Tapi, sebelum itu, kalian dan diri ana sendiri berpangkat muslimat. Jadi, elok kiranya kita semak juga carrying marks untuk tugasan menutup aurat…hmmm…kenapa perlu semak? Jawapannya sebagai kayu ukur sama ada benar atau tidak kita mahu menjadi pemburu syurga atau bermain-main di jurang an-nar yang terlalu berbahaya…Menutup aurat itu perintah daripada Allah SWT…aurat itu umpama jendela bagi jalan kemaksiatan, andai tergamak  membuka aurat, bermakna sangguplah pula membuka  jendela kepada maksiat ….
Sekian dulu, rasanya warkah merangkap ucapan salam ramadhan …moga-moga Ramadhan ini terisi dengan bingkisan ilmu yang di kutip sepanjang jalan meniti kedewasaan…kalau masih sudi, sila rujuk lampiran…

Yang dicari walau bukan putera raja, biarlah dia pembela agama…
Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata,
punyai iman miliki takwa….
yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat ruhani, sempurna hati. Yang diharap, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat.
Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang,
kerana kita serikandi dengan silam yang kelam.
Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia.
Dan yang akan terjadi, andai tak sama kehendak hati, ayuhlah kita redha ketetapan IlLahi”

SALAM MAHABBAH
UKHUWAHFILLAH…

        Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh, rupa luaran dan harta kamu,
tetapi melihat kepada hati dan amalan kamu” (HadisRiwayat Muslim)

http://destinasiku.wordpress.com/2008/09/10/sekadar-pengkongsian/

 "Ketenangan & kebahagian ada pada hati orang yg beriman, mereka akan tetap berhati teguh dikala orang lain mengalami kegoncangan mereka tetap yakin dikala orang lain penuh keraguan, mereka tetap sabar ketika orang lain berkeluh kesah, dan mereka tetap berlapang dada dikala orang lain sedang runsing."

PENTINGNYA MEMAHAMI SIRAH NABI (SAW)


Rasulullah (saw) merupakan contoh terbaik bagi umat manusia yang paling dimuliakan oleh Allah. Seorang tokoh idola yang seharusnya diteladani. Nabi (saw) adalah seseorang yang seluruh perilakunya mengandung kebaikan. membawa kebahagiaan, memberi ketenangan dan menciptakan keharmonian. Allah SWT memilih Muhammad sebagai rasul-Nya untuk diikuti akhlaknya. Kerana hanya dengan mengikuti Muhammad (saw), kebahagaiaan dunia-akhirat mampu dimiliki. Mari kita selidiki mengenai pentingnya memahami Sirah Nabi dalam beberapa hal berikut ini :

Pertama : Sirah (perjalanan hidup) Rasulullah (saw), merupakan terjemahan hidup Al-Qur’an yang paling lengkap. Firman Allah : “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka ” ( QS.16:44 ). Begitu juga, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an secara barangsur-angsur, sesuai dengan kejadian yang terekam dalam sirah Nabi (saw). Dari sini terlihat dengan jelas bahwa untuk memahami isi Al-Qur’an, kita harus memahami sirah Nabi (saw).

Kedua, Sirah Rasulullah (saw) adalah sirah yang paling agung dan paling lengkap. Terjaga dari penyimpangan dan penyelewengan. Para ulama sepanjang sejarah telah mempertahankan keaslian sirah ini dengan mempertahankan urutan sanad secara ketat. Ketat dalam arti bahwa para perawi sirah ini harus mempunyai kejujuran yang tinggi, dan diantara mereka harus sambung menyambung tanpa putus. Berbeda dengan periwayatan nabi-nabi sebelumnya, kita kesulitan untuk menemukan kisah yang lengkap tentang mereka. Misalnya mengenai masa kecil seorang nabi sebelum Muhammad (saw) dan seterusnya. Kalaupun ada – sebagaimana yang terdapat dalam buku Injil - seringkali periwayatannya sulit dipertanggung-jawabkan keasliannya, bahkan kerap menodai derajat kenabian mereka yang pada dasarnya identik dengan kesucian dan kemuliaan akhlak.

Ketiga, perjalanan hidup Rasulullah sangat transparan, tidak ada yang rahasia, dan tidak ada yang disembunyikan. Dari sejak masuk kamar mandi, cara tidur, cara masuk dan keluar rumah, cara bergaul dengan istri-istri, hingga kepribadaian sebagai seorang ayah, sebagai seorang teman dari sahabat-sahabatnya, seorang penglima perang, seorang pemuka agama, dan sebagai seorang pemimpin negara.

Keempat, dan yang menarik, bahawa semua sisi dari dimensi hidup yang baru saja kita sebutkan, merupakan cerminan kebaikan, contoh akhlak yang paling mulia, dan tauladan yang patut diikuti. Allah berfirman : ” Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan ( kedatangan ) hari Kiamat dan di banyak menyebut Allah ” ( Surah Al-Ahzab:21 ). Keempat, siapapun yang membaca sirah Rasulullah (saw) pasti akan menemukan bahwa beliau adalah manusia biasa. Makan dan minum seperti kita. Mendapatkan ujian dan kesulitan hidup. Diusir dari kampung halamannya. Dihina dan disiksa oleh orang-orang yang membencinya. Seringkali kelaparan kerena kefakirannya. Namun, karena ketabahan yang sangat tinggi, Muhammad (saw) sanggup menahan lapar dengan penuh izzah (kehormatan). Dan karena kesabaran, beliau tidak pernah mengeluh sekalipun harus melakukan hijrah. Lantaran kegigihan, beliau sanggup menghadapi segala cobaan yang dihadapi. Karena keteguhan iman beliau tidak pernah putus asa. Dan berkat kesungguhan menjalani sunnatullah, Nabi (saw) mengambil segala sebab dan proses yang benar, dan bertawakkal kepada Allah secara mendalam. Akhirnya, Nabi (saw) mencapai kemenangan.

Sungguh tidak ada alasan bagi siapapun untuk mengatakan bahwa rahasia keberhasilan Muhammad dalam berda’wah adalah karena semata kerasulannya, seperti halnya seorang jagoan dalam sebuah film, yang sutradara telah menentukan ia pasti menang, kendati ia dengan atau tanpa berusaha. Tidak, Rasulullah bukan – dan tidak bisa diumpamakan sama sekali dengan - seorang jagoan dunia film. Beliau hidup di alam nyata. Beliau pernah kalah, dalam perang Uhud karena sebab-sebab tertentu. Dengan demikian, anggapan salah jika mengatakan, “wajar kalau Muhammad (saw) berhasil. Beliau kan Rasulullah, tidak bisa diumpamakan dengan kita”. Pernyataan seperti itu, ternyata tidak hanya memperlemah keimanan dan kesungguhan kita untuk mengikuit jejak Rasulullah (saw) dengan sesungguh-sungguhnya dalam perjuangan menegakkan Islam di muka bumi. Melainkan justru dari sinilah munculnya berbagai penyakit umat yang kemudian menyebabkan kelumpuhan, keterpurukan, saling menggerogoti kekuatan yang ada, perpecahan berantai dalam tubuh masyarakat Muslim yang berujung dengan kemunduran umat Islam.

 Iman  bukan semudah dikata, bukan semudah dijaga. Sematkan ia dihati, agar sinarnya terpancar pada gerak diri. Betapa peritnya ia sampai padamu, maka setinggi itulah perjuanganmu memartabatkannya...