NABI MUHAMMAD SAW Di Mata Tokoh Dunia

1) MAHATMA GANDHI (Komentar mengenai 

karakter Muhammad di YOUNG INDIA)

"Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh 

yang paling mempengaruhi manusia… Saya 

lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang 

memberikan kebesaran pada Islam pada 

masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, 

kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; 

serta pengabdian luar biasa kepada teman 

dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, 

serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. 

Semua ini (dan bukan pedang ) menyingkirkan 

segala halangan. Ketika saya menutup 

halaman terakhir volume 2 (biografi 

Muhammad), saya sedih karena tiada lagi 

cerita yang tersisa dari hidupnya yang 

agung.

2) SIR GEORGE BERNARD SHAW (The Genuine 

Islam,' Vol. 1, No. 8, 1936.)

"Jika ada agama yang berpeluang menguasai 

Inggeris bahkan Eropah - beberapa ratus 

tahun dari sekarang, Islam-lah agama 

tersebut."

Saya senantiasa menghormati agama Muhammad 

karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah 

satu-satunya agama yang bagi saya memiliki 

kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. 

Saya sudah mempelajari Muhammad sesosok 

pribadi agung yang jauh dari kesan seorang 

anti-kristus, dia harus dipanggil 'sang 

penyelamat kemanusiaan"
"Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad 

memegang kekuasaan tunggal di dunia modern 

ini, dia akan berhasil mengatasi segala 

permasalahan sedemikian hingga membawa 

kedamaian dan kebahagiaan yang diperlukan 

dunia: Ramalanku, keyakinan yang dibawanya 

akan diterima Eropah di masa datang dan 

memang ia telah mulai diterima Eropah tika 

saat ini.

"Dia adalah manusia teragung yang pernah 

menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia 

membawa sebuah agama, mendirikan sebuah 

bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, 

memulai sekian banyak gerakan pembaruan 

sosial dan politik, mendirikan sebuah 

masyarakat yang kuat dan dinamis untuk 

melaksanakan dan mewakili seluruh 

ajarannya, dan ia juga telah merevolusi 

pikiran serta perilaku manusia untuk 

seluruh masa yang akan datang.

Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di 

Arab tahun 570 masehi, memulai misi 

mengajarkan agama kebenaran, Islam 

(penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 

dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. 

Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 

tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari 

paganisme dan pemuja makhluk menjadi para 

pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan 

perpecahan antara suku menjadi bangsa yang 

bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau 

menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari 

kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum 

yang teratur, dari kemunduran ke keagungan 

moral. Sejarah manusia tidak pernah 

mengenal tranformasi sebuah masyarakat atau 

tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadi 

dalam kurun waktu hanya sedikit di atas DUA 

DEKAD."

3) MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKING OF 

THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, 

New York, 1978)

Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad 

pada urutan teratas mungkin mengejutkan 

semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang 

yang sukses baik dalam tataran sekular 

mahupun agama. (hal. 33). Lamar tine, 

seorang sejarawan terkemuka menyatakan 

bahwa: "Jika keagungan sebuah tujuan, 

kecilnya fasiliti yang diberikan untuk 

mencapai tujuan tersebut, serta 

menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi 

tolok ukur kegeniusan seorang manusia; 

siapakah yang berani membandingkan tokoh 

hebat manapun dalam sejarah moden dengan 

Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun 

pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka 

hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan 

material yang hancur bahkan di depan mata 

mereka sendiri.

Muhammad bergerak tidak hanya dengan 

tentera, hukum, kerajaan, rakyat dan 

dinasti, tapi jutaan manusia di dua per 

tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari 

itu, ia telah merubah altar-altar pemujaan, 

sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan 

serta jiwa… Kesabarannya dalam kemenangan 

dan misinya yang dipersembahkan untuk satu 

tujuan tanpa sama sekali berhasrat 

membangun kekuasaan, sembahyang-sembahya 

ngnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya 

dan kemenangan-kemenang an (umatnya) 

setelah kematiannya; semuanya membawa 

keyakinan umatnya hingga ia memiliki 

kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. 

Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan 

keghaiban (immateriality) Tuhan yang 

mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia 

singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan 

mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan 

kebijaksanaan. Seorang prajurit, ahli 

hukum, penakluk idea, pengembali dogma-

dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa 

pengidolaan( pemujaan) , pendiri 20 

kerajaan di bumi dan satu kerajaan 

spiritual, ialah Muhammad. Dari semua 

standard bagaimana kehebatan seorang 

manusia diukur, mungkin kita patut 

bertanya: adakah terdapat orang yang lebih 

agung dari dia?"

4) LAMAR TINE, Histoire De La Turquie, 

Paris, 1854, Vol. II, pp 276-277

"Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-

pribadi agung. Namun, dari orang orang 

tersebut adalah orang yang berjaya pada 

satu atau dua bidang saja misalnya agama 

atau militan. Hidup dan ajaran orang-orang 

ini seringkali terselimuti kaburan waktu 

dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang 

waktu dan tempat lahir mereka, cara dan 

gaya hidup mereka, sifat dan perincian 

ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran 

kejayaan mereka sehingga sulit bagi manusia 

untuk merekonstruksi ajaran dan hidup 

tokoh-tokoh ini.

Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad 

(SAW) telah begitu tinggi menggapai dalam 

berbagai bidang pikir dan perilaku manusia 

dalam sebuah episod cemerlang sejarah 

manusia. Setiap perincian dari kehidupan 

peribadi dan ucapan-ucapannya telah secara 

tepat dan jelas didokumentasikan dan dijaga 

dengan teliti sampai saat ini. Keaslian 

ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh 

kerana penyulusuran yang dilakukan para 

pengikut setianya tapi juga oleh para 

penentangnya. Muhammad adalah seorang 

agamawan, reformis sosial, teladan moral, 

penguasa massa, sahabat setia, teman yang 

menyenangkan, suami yang penuh kasih dan 

seorang ayah yang penyayang - semua menjadi satu.

Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi 

atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek 

kehidupan tersebut -hanya dengan 

keperibadian seperti dia-lah keagungan 

seperti ini dapat diraih."

5) K. S. RAMAKRISHNA RAO, Professor 

Philosophy dalam bookletnya, "Muhammad, The Prophet of Islam"

"Kepribadian Muhammad, hhmm.....sangat 

sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. 

Saya pun hanya boleh menangkap sekilas 

saja: betapa ia adalah lukisan yang indah. 

Anda bisa lihat Muhammad sang Nabi, 

Muhammad sang pejuang, Muhammad si 

pengusaha, Muhammad si negarawan, Muhammad 

si ulung, Muhammad si pembaharu, Muhammad 

si pelindung anak yatim-piatu, Muhammad si 

pelindung hamba sahaya, Muhammad si pembela 

hak wanita, Muhammad si hakim, Muhamad si 

pemuka agama. Dalam setiap peranannya tadi, 

ia adalah seorang pahlawan."

"Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan 

ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang 

hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran 

yang menawarkan secercah harapan abadi 

tentang ubat atas segala penyakit 

kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak 

masa hidupnya. Ini bukanlah tuntutan 

seorang pengikutnya tapi juga sebuah 

simpulan tak terelakkan dari sebuah 

analisis sejarah yang kritis dan tidak bias."

6) PROF. (SNOUCK) HURGRONJE

Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat 

Islam telah meletakkan dasar-dasar 

persatuan internasional dan persaudaraan 

manusia di atas kedudukan yang universal 

yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, 

sampai saat ini tiada satu bangsa pun di 

dunia yang mampu menyamai Islam dalam 

capaiannya mewujudkan idea persatuan 

bangsa-bangsa.
Dunia telah banyak mengenal konsep 

ketuhanan, telah banyak individu yang hidup 

dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah 

menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang 

menyamai bahkan sebahagian dari apa yang 

Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia 

curahkan untuk satu tujuan: menyatukan 

manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam 

aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad 

atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah 

menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau 

seorang jelmaan Tuhan, dia sejak dahulu 

sampai saat ini menganggap dirinya dan 

dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai 

seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.

7) THOMAS CARLYLE in his Heroes And Heroworship

Betapa menakjubkan seorang manusia secara 

sendirian dapat mengubah suku-suku yang 

saling berperang dan kaum nomad (Badwi) 

menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan 

paling berperadaban hanya dalam waktu 

kurang dari dua dekad.

"Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat 

yang diselimutkan kepada orang ini 

(Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita 

sendiri. "Sesosok jiwa besar yang tenang, 

seorang yang mahu tidak mahu harus 

dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk 

menerangi dunia, begitulah perintah Sang 

Pencipta Dunia.

8) EDWARD GIBBON and SIMON OCKLEY speaking 

on the profession of ISLAM

Saya percaya bahawa Tuhan adalah tunggal 

dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah 

pengakuan kebenaran Islam yang mudah dan 

seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan 

dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; 

penghormatan terhadap Sang Nabi tidak 

pernah berubah menjadi pengkultusan 

berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya 

telah memberinya penghormatan dari 

pengikutnya dalam batas-batas akal dan 

agama.

9) (HISTORY OF THE SARACEN EMPIRES, London, 1870, p. 54)

Muhammad tidak lebih dari seorang manusia 

biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas 

mulia untuk menyatukan manusia dalam 

pengabdian terhadap satu dan hanya satu 

Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang 

jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia 

selalu menggambarkan dirinya sebagai `hamba 

dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga 

setiap tindakannya.

10) SAROJINI NAIDU, penyair terkenal India 

(S. Naidu, IDEALS OF ISLAM, vide Speeches & 

Writings, Madras, 1918, p. 169):
Inilah agama pertama yang mengajarkan dan 

mempraktikkan demokrasi; di setiap masjid, 

ketika azan dikumandangkan dan jemaah telah 

berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud 

lima kali sehari ketika seorang hamba dan 

seorang raja berlutut berdampingan dan 

mengakui: `Allah Maha Besar'..Ermm.. Saya 

terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan 

Islam yang secara naluriahnya membuat 

manusia menjadi bersaudara.

11) DIWAN CHAND SHARMA
"Muhammad adalah sosok penuh kebaikan, 

pengaruhnya dirasakan dan tak pernah 

dilupakan orang-orang terdekatnya. (D.C. 

Sharma, THE PROPHETS OF THE EAST, Calcutta, 1935, pp. 12)

12) JAMES A. MICHENER, "Islam: The 

Misunderstood Religion," in READER'S DIGEST 

(American edition), May 1955, pp. 68-70.

Muhammad, seorang inspirator yang 

mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 

masihi dalam masyarakat Arab penyembah 

berhala. Yatim semenjak kecil dia secara 

khusus memberikan perhatian kepada fakir 

miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba 

sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, 

dia sudah menjadi seorang pengusaha yang 

berjaya, dan menjadi pengelola perniagaan 

seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 

25, sang majikan melamarnya. Meski usia 

perempuan tersebut 15 tahun lebih tua 

Muhammad menikahinya dan tetap setia 

kepadanya sepanjang hayat sang isteri.

"Seperti halnya para nabi lain, Muhammad 

memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi2 

kerana menyedari kelemahannya. Tapi"Baca" 

adalah perintah yang diperolehnya, -dan 

meskipun sampai saat ini diyakini bahwa 

Muhammad tidak boleh membaca dan menulis 

dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat 

yang akan segera mengubah dunia: "Tiada 

tuhan selain Tuhan."

"Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang 

yang mengedepankan akal. Ketika putranya, 

Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan 

menimbulkan anggapan umatnya bahawa hal 

tersebut adalah wujud rasa kasihan Tuhan 

kepadanya, Muhammad berkata: "Gerhana 

adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah 

suatu kebodohan mengkaitkannya dengan 

kematian atau kelahiran seorang manusia.

"Sesaat setelah ia meninggal, sebahagian 

pengikutnya hendak memujanya sebagaimana 

Tuhan dipuja, akan tetapi penerus 

kepemimpinannya (Abu Bakar) menepis 

keingingan ummatnya itu dengan salah satu 

pidato keagamaan terindah sepanjang 

masa:`Jika ada diatara kalian yang 

menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahawa 

ia telah meninggal. Tapi jika Tuhan-lah 

yang hendak kalian sembah, ketahuilah 

bahawa Ia hidup selamanya (Ayat terkait: Q.S. Al Imran, 144 - pen.)

13) W. MONTGOMERY WATT, Mohammad At Mecca, 

Oxford, 1953, p. 52.

"Kesiapannya menempuh tentangan atas 

keyakinannya, ketinggian moral para 

pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar 

biasa semuanya menunjukkan kehebatannya. 

Mengira Muhammad sebagai seorang penipu 

hanyalah memberikan masalah dan bukan 

jawapan. Lebih dari itu, tiada figur hebat 

yang digambarkan begitu buruk di Barat 

selain Muhammad.

14) ANNIE BESANT, The Life And Teachings Of 

Muhammad, Madras, 1932, p.

"Sangat mustahil bagi seseorang yang 

mempelajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang 

mengetahui bagaimana ajarannya dan 

bagaimana hidupnya untuk merasakan selain 

hormat terhadap beliau, salah satu utusan-

Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya 

gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, 

namun setiap kali saya membaca ulang 

kisah-kisahnya, setiap kali pula saya 

mersakan kekaguman dan penghormatan kepada 

sang Guru Bangsa Arab tersebut."

15) BOSWORTH SMITH, Mohammad And 

Mohammadanism, London, 1874, p. 92.

"Dia adalah perpaduan Caesar dan Paus; tapi 

dia adalah sang Paus tanpa lakonannya dan 

seorang caesar tanpa Legionnaire- nya 

(kisahnya): tanpa tentera, tanpa pengawal, 

tanpa istana, tanpa pengahasilan tetap; 

jika ada seorang manusia yang layak untuk 

berkata bahawa dialah wakil Tuhan penguasa 

dunia, Muhammad lah orang itu, kerana dia 

memiliki kekuatan meski ia tak memiliki 

segalainstrument atau penyokongnya.

16) JOHN WILLIAM DRAPER, M.D., L.L.D., A 

History of the Intellectual Development of 

Europe, London 1875, Vol.1, pp.329-330

"Empat tahun setelah kematian Justinianus, 

pada 569 AD, telah lahir di Mekkah Arabia 

seorang manusia yang sangat besar 

pengaruhnya terhadap ummat 

manusia..Muhammad.

17) JOHN AUSTIN, "Muhammad the Prophet of 

Allah," in T.P. 's and Cassel's Weekly for 24th September 1927.

Dalam kurun waktu, hanya sedikit lebih dari 

satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di 

Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah 

tuas yang siap mengguncang dunia.

18) PROFESSOR JULES MASSERMAN

"Pasteur dan Salk adalah pemimpin dalam 

satu hal (intelektualitas) . Gandhi dan 

Konfusius pada hal lain serta Alexander, 

Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada 

kategori kedua dan ketiga (keagamaan dan 

militan). Jesus dan Buddha mungkin hanya 

pada kategori kedua. Mungkin pemimpin 

terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, 

yang berjaya pada ketiga kategori tersebut. 

Dalam skala yang lebih kecil Musa melakukan 

hal yang sama.

Apresiasi kepada Kaspersky

Apresiasi kepada Kaspersky

Apresiasi kepada Kaspersky

Penulis telah menggunakan Kaspersky Internet Security 2011 sejak tahun 2007 lagi. Kepercayaan yang terbina antara penulis dengan produk Kaspersky selama ini disebabkan oleh keupayaan, prestasi, kecekapan, pengkalan data virus yang dikemas kini selalu dan pastinya keberkesanannya melindungi komputer penulis daripada diserang pelbagai virus, trojan atau malware.

Sebelum menggunakan antivirus Kaspersky, penulis pernah menggunakan beberapa jenama antivirus percuma yang lain seperti AVG, Bitdefender, Nod32 dan sebagainya. Walau bagaimanapun, hasilnya tidak memberangsangkan. Ada kala penulis terpaksa memformat semula komputer setiap kali kemunculan virus baharu yang menyerang fail, dokumen dan sistem komputer. 

Memandangkan setiap kali proses memformat komputer mengambil masa lebih kurang 2 jam, penulis mencari solusi untuk menangani permasalahan ini.

 

Setelah membuat rujukan dan bacaan meluas di internet, ramai pengguna menyarankan supaya menggunakan Kaspersky sebagai pertahanan dan perlindungan daripada virus yang menyerang komputer saudara. Jadi, penulis telah mendapatkan antivirus tersebut dengan cara muat turun. Oleh kerana penulis cenderung menggunakan internet, maka Kaspersky Internet Security merupakan pilihan yang tepat berbanding Kaspersky Anti Virus.

Rupa-rupanya produk Kaspersky ini perlu dibayar untuk mendapatkan lesen pengesahan. Tanpa lesen berbayar, pengguna cuma boleh menggunakan antivirus secara percubaan selama 30 hari sahaja. Ketika itu, penulis beranggapan tidak berbaloi untuk menghabiskan wang untuk membeli lesen tersebut, lalu mencari lesen secara haram di internet dengan kepakaran yang ada.

Tidak dinafikan, beberapa laman forum dan blog menawarkan lesen Kaspersky secara haram. Namun begitu, pelayan Kaspersky sering kali mengesan lesen yang beroperasi serentak di dua tempat yang berbeza sekaligus lesen tersebut diiktiraf sebagai lesen ‘mati’. Operasi antivirus pula disekat dan tidak dapat digunakan seperti sedia kala. Pencarian lesen secara haram terpaksa dibuat setiap kali lesen ‘dimatikan’. Akibat tidak tertanggung masa dibuang untuk mencari lesen haram, penulis telah mencuba membeli satu lesen Kaspersky Internet Security.

Secara peribadi, bayaran yang dikenakan sangat berbaloi. Selain itu, penulis tidak perlu risau lagi masalah lesen mati. Saudara cuma perlu mengaktifkan lesen tersebut mengikut arahan manual yang diberikan sahaja.

Hasilnya, penulis tidak perlu memformat lagi komputer sejak itu. KIS telah berjaya menangani masalah virus, malware dan trojan yang menyerang. Lebih menakjubkan, beberapa siri serangan komputer dibuat oleh penggodam dari Amerika, Pakistan dan Afganistan menerusi firewall untuk mencuri maklumat berjaya dipatahkan dengan pemberitahuan KIS kepada penulis. Kini, penulis hanya mampu tersenyum sinis dengan usaha penceroboh yang tidak bertamadun itu gagal memecah masuk komputer penulis.

Seperti biasa, Teknomasi hanya menyarankan sesuatu yang terbaik untuk pembaca. Mari berubah kepada Kaspersky! 

Sayu...

"Kata orang
jangan sedih...
Tidak perlu resah...
Apalagi gundah....
Kerana perpisahan kita 
sekadar berjauhan tempat bukan perpisahan hakiki, 
bukan sebuah titik penamat.

Ukhtiku...
Kutitipkan dirimu pada DIA yang satu....
agar saat aku rindu 
aku bisa menemuimu dengan sekadar menadah tanganku ke langit biru

Inni uhibbukifillah...

Syafakillah..get well soon
Agar bisa bersama kami semula.. 
"

Perlisku yang Indah lagi Permai..kini...

allahurabbi...agak sekian lm tdk update... alhamdulillah, tempat yg ku diami x mengalami banjir.. tp x mustahil akan banjir kan.. Allah lebih mengetahui...

BANJIR

mennyentuh mengenai isu semasa...

perlis menerima hujan tanpa henti selama 2 hari berturut2.

akibatnya, banjir hadir tanpa diundang.

kedah dan kelantan turut mengalami nasib y sama...

sawah yg dahulunya subur menghijau, indah sekali..kini musbah tatakala bah datang membanjiri...laksana sungai yg terbentang luas lagaknya.

allahurabbi, tiada daya upaya selain dr pertolonganMu ya Allah...

 

HIKMAH DISEBALIK MUSIBAH

setiap perkara yg berlaku pasti ada sebab musababnya... apakah mesej yg hendak disampaikan oleh Allah... mungkin ini adalah teguran drNya... supaya manusia kembali di jalanNya..ambillah pengajaran darinya...

Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitarmu dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertaubat). ~Surah Al Ahqaf:27

ighfirli ya Allah...ampuniku...kerana lalai dlm mengingatiMu..mengabaikan tanggungjwb yg diamanahkan kpdku..sibuk dgn urusan duniaku...

ampuni kami.. kerana mengejar dunia sehingga lalai akan urusan akhirat.. kerana terlalu selesa sehingga lupa akan nikmatmu yg melimpah...dan kerana melupaiMu dlm setiap langkah kami..

 

MASALAH MEREKA ADALAH MASALAH KITA

saat ini, pasti anak2 kecil yg plg gembira, dpt bermain air bah yg jarang mereka rasai (5 tahun lepas jg banjir ttp ini antara yg terburuk). yg dewasa turut tersenyum melihat gelagat si kecil...namun, disebalik senyum itu, pasti wujudnya resah memikirkan masa hadapan.

bagi yg pernah mengalami pengalaman banjir, pasti turut merasai kesusahan, kebimbangan dan kesedihan yg dialami mereka. tiada tempt tinggal, bekalan makanan yg terhad, kemusnahan harta benda..etc. bagi yg x pernah merasai, belajarlah utk merasai kesusahan mereka. hulurkanlah bantuan pd mereka yg memerlukan hatta doamu diperlukan!

doaku, smg kita semua dipermudahkan segala urusan...diberi kekuatan menerima ujian drNya..bersabarlah menempuhinya..

Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. ~Surah Yusuf: 67

 

Mencari...Bukan Menanti Lailatul Qadr

Setelah begitu resah, bimbang dan sedih atas kerosakan kaumnya, Rasulullah SAW pergi menyendiri (bertahannuth) di gua Hira’. Baginda nekad. Tidak mahu “kotoran” jahiliah hinggap pada hati dan dirinya.Hatinya meronta-meronta inginkan kebaikan buat kaumnya, tetapi apa kan daya, baginda tidak punya “senjata” dan “penawar” untuk menghadapi dan mengubatinya.

Bertahun-tahun, baginda di situ. Menyendiri, terasing seketika, untuk tidak terjebak dalam kejahilan dan kemusyrikan Arab Jahiliah. Bukan mengalah, tetapi berundur seketika mengatur langkah. Walaupun belum nampak cara tetapi kemahuan sudah ada. Hatinya sebagai wadah itu sentiasa menganga untuk mendapat pimpinan dan bimbingan.

Dan tiba-tiba pada satu malam yang penuh barakah, cahaya dan petunjuk, turunlah malaikat Jibrail membawa wahyu yang pertama. Saat itulah, baginda mula mendapat kekuatan, tenaga dan dorongan yang sangat luar biasa. Segala yang dinanti telah tiba. Segala yang “kosong” telah terisi.

Baginda menjadi Rasul sejak itu… mula dibebankan misi yang amat besar yakni berdakwah, mendidik dan memimpin kaumnya menuju Allah. Kembali ke fitrah.Malam yang bersejarah itu dikenali sebagai malam Al Qadar!

Mulai saat itu, selamat tinggal Hira’. Tidak ada pengasingan diri lagi selepas itu. “Rahib” sudah bertukar menjadi mujahid. Cahaya yang bermula dari dalam gua itu terlalu hebat, terlalu terang… bukan itu gelanggangnya, tetapi semesta alam. Roh iqra’ yang hebat itu disusuli kemudiannya oleh gerak Al Mudathir, lalu baginda pun menguak “selimut” uzlahnya lalu dibesarkan Tuhannya dengan sinar akidah di relung samar Jahiliah.

Apakah malam Al Qadar 1431 H ini akan ditunggu oleh hati seputih Rasulullah saw? Atau hanya diintai dan diramal oleh kebanyakan umat dengan hati yang kotor dan nafsu liar. Apakah al Qadar akan sudi bertamu di wadah hati yang begitu? Padahal hati Rasululah ketika menantinya sudah dikosongkan demi bertamu sebuah hidayah? Berapa lamakah kita telah membenci kemungkaran seperti Rasul membencinya hingga tiba saatnya baginda layak menemui malam yang agung dan hebat itu?

Apabila bercakap tentang Lailatul Qadar, terdapat berbagai-bagai pendapat tentang tanda-tanda berlakunya malam tersebut. Ada yang mengatakan apabila berlaku Lailatul Qadar, semua pokok menunduk rukuk dan semua sungai membeku dalam kadar waktu yang singkat.

Ada pula keterangan yang mengatakan cuaca pada siang hari menjadi tidak terlalu panas dan tidak terlalu sejuk bahana Lailatul Qadar pada malamnya. Pendek kata, ada berbagai-bagai pandangan dan tanggapan. Apakah semuanya benar? Wallahua’lam. Pada hal di dalam Al-Quran atau hadis-hadis Rasulullah saw malam Al Qadar masih kekal tersembunyi dan misteri untuk ditentukan secara pasti.

Terdapat sikap sesetengah kalangan yang suka menunggu-nunggu tanda-tanda berlaku Lailatul Qadar untuk beribadah semaksima mungkin. Hanya pada malam yang dimaksudkan itu! Apakah cara ini betul? Sedangkan, Islam tidak mengajar demikian. Memburu satu malam bernama Al Qadar memerlukan ribuan malam sebelumnya yang dipenuhi dengan aktiviti dan usaha membersihkan hati secara konsisten.

Ia bagaikan atlet 100 meter yang berlari beribu-ribu kilometer dalam tempoh beribu-ribu jam sebagai persediaannya untuk menghadapi hari perlumbaan yang hanya mengambil masa tidak sampai 1 minit dengan jarak 100 meter.

Malam Al Qadar itu umpama sebuah “kapal terbang” yang memerlukan landasan yang selamat dan cukup panjang untuk mendarat. Jika landasannya pendek dan terhalang, kapal terbang tidak akan mendarat. Landasan Lailatul Qadar ialah hati yang bersih. Mana mungkin malaikat yang bersih dan suci itu boleh berdamping dengan orang yang hatinya masih kotor dengan sifat mazmumah apatah lagi kalau ada saki-baki syirik? Dan mana mungkin hati yang kotor dapat dibersihkan hanya dalam jangka masa satu malam?

Hati mesti dibersihkan sejak akil baligh hinggalah akhir hayat. Bersihnya hati itu, mencerahkan peluang kita untuk bertemu malam Al Qadar. Sebaliknya, jika hati dibiarkan kotor, dan hanya berangan-angan untuk bertemu dengan malam itu dengan “tekaan” dan “ramalan” sahaja, insya-Allah, kita tidak akan dapat menemuinya.

Allah swt tidak memberitahu kita rupa bentuk atau tanda-tanda Lailatul Qadar. Kita juga tidak diberitahu bilakah masanya malam itu? Namun apa yang Allah swt beritahu kita dalam surah Al-Qadr ialah tentang keutamaan Lailatul Qadar. “Malam kemuliaan itu adalah lebih baik daripada seribu bulan.” Apakah maksud Allah swt dengan ungkapan “lebih baik daripada seribu bulan?”

Kita harus faham bahawa surah berkenaan Lailatul Qadar sebenarnya membicarakan tentang penurunan Al-Quran. Malam diturunkan Al-Quran itu disebut Lailatul Qadar. Walau pun ia berlaku hanya satu malam sahaja, tetapi satu malam itu jauh lebih baik daripada 1000 bulan yang dipenuhi dengan kegelapan syirik, kesesatan dan sebagainya.

Menurut pandangan kebanyakan ulama tafsir, angka 1000 bulan ini tidak harus diertikan dengan bilangan antara 999 dan 1001.Sebaliknya ia dinisbahkan kepada nilai atau keutamaannya malam itu berbanding dengan bulan-bulan yang lain. Surah Al-Qadr juga membicarakan tentang para malaikat yang turun disertai Jibrail a.s dengan izin Allah swt dengan membawa urusan. Jibrail turun menyampaikan wahyu yang terakhir kepada Nabi saw. Ini bermakna baginda telah mendapat Lailatul Qadar.

Namun kini, apakah urusan para malaikat turun ke bumi pada setiap bulan Ramadhan setelah kewafatan baginda?

Para malaikat adalah makhluk yang suci yang diutuskan oleh Allah Yang Maha Suci. Mereka sentiasa turun setiap malam, khususnya pada malam penghujung Ramadan. Ini sudah banyak dijelaskan dalam hadis-hadis Nabi saw. Namun begitu, jumlah malaikat yang turun pada setiap malam (yakni di sepertiga malam) tidak seramai pada Lailatul Qadar. Apatah lagi pada malam itu, malaikat yang turun bukanlah malaikat-malaikat yang sembarangan, tetapi yang tinggi “rankingnya” misalnya Jibrail a.s.

Lazimnya malaikat turun untuk membawa amalan manusia misalnya doa-doa, istighfar atau hajat-hajat mereka kepada Allah swt. Namun pada Lailatul Qadar, tugas mereka adalah lebih daripada itu. Menurut pendapat ulama kontemporari, malaikat yang turun bukan sahaja untuk membawa amalan manusia pada malam itu, tetapi turut bertamu dalam hati-hati mereka yang telah mendapat penghormatan daripada Allah swt.

Siapakah mereka yang layak menerima tetamu daripada malaikat yang diutuskan Allah ini? Apa yang pasti, jiwa-jiwa yang kotor sudah tentu tidak layak mendapat kunjungan mereka. Malaikat Jibrail diperintahkan turun bertemu dengan Nabi saw pada Lailatul Qadar. Semenjak malam itu, Jibril a.s sentiasa diutuskan kepada baginda untuk menyampaikan wahyu.

Bermula pada malam itu, apa sahaja yang dilakukan oleh Rasulullah saw semuanya mendapat bimbingan terus dan intim daripada Allah swt. Apa sahaja yang diucapkan oleh baginda semuanya berpandukan wahyu. Ini berbeza dengan keadaan sebelum baginda menjadi nabi. Rasulullah saw terpaksa juga berperang atau berjuang antara keinginan negatif dengan tuntutan fitrahnya. Hanya setelah mendapat Lailatul Qadar, bisikan malaikat dan tuntutan fitrah sentiasa dapat mengalahkan bisikan nafsu dan syaitan.

Oleh itu, sesiapa sahaja yang mendapat Lailatul Qadar, terdapat seorang malaikat yang diizinkan Allah swt menjadi aulia (pelindung, penjaga dan pembimbing) kepada dirinya. Ini bermakna bermula daripada malam itu sehingga hari berikutnya, hidupnya semakin terarah.

Jika sebelum ini bisikan syaitan dan bisikan malaikat sentiasa berperang dalam dirinya, tetapi setelah mendapat Lailatul Qadar, bisikan malaikat dan fitrahlah sentiasa menang. Hidupnya akan berubah menjadi baik. Jika dahulu dia tidak merasa apa-apa jika berbuat dosa, tetapi kini menjadi sensitif dan susah hati mengenangkan dosa. Inilah tandanya orang yang mendapat Lailatul Qadar.

Orang-orang yang layak mendapat Lailatul Qadar termasuk mereka yang istiqamah berpegang teguh kepada aqidah tauhid dan tidak mencampurkannya dengan syirik walau sedikit pun sedari kecil. Mereka ini sentiasa memelihara keimanan khususnya sepanjang bulan Ramadan, bahkan semakin bersemangat terutama pada sepuluh hari terakhir Ramadan.

Mereka inilah orang-orang mendapat tetamu daripada malaikat yang turun pada malam Qadar. Malaikat akan membisikkan sesuatu kepada roh, jiwa dan fitrah mereka sebagaimana firman Allah swt dalam Surah Al- Fussilat ayat 30:
“Janganlah kamu takut, janganlah kamu bersedih.”

Bencana hidup penuh dengan ketakutan dan kesedihan merupakan dua perkara yang sering disebutkan dalam Al-Quran. Namun bagi orang mukmin, Allah swt janjikan bagi mereka tiada ketakutan dan tiada kesedihan atau dalam istilah lain mereka telah mendapat ketenangan.

Allah swt izinkan malaikat menjadi pelindung, pembimbing dan pengawal bagi mereka. Bayangkan apabila hidup sentiasa dikawal oleh malaikat. Jika hendak berbuat sesuatu yang tidak baik sentiasa ada malaikat yang mengingatkan. Oleh itu beruntunglah mereka yang mendapat Lailatul Qadar.

Nilai umur seseorang selepas mendapat Lailatul Qadar adalah lebih baik sekalipun ianya singkat. Katalah ada seorang tua berumur 70 tahun telah mendapat Lailatul Qadar pada malam ini. Bermula pada malam ini, hidupnya menjadi lebih terarah kepada kebaikan. Katakanlah di Luh Mahfuz pula telah tercatat umurnya akan berakhir pada 72 tahun. Jadi nilai umurnya yang dua tahun berbaki lagi itu (yakni setelah mendapat bimbingan malaikat dengan izin Allah) adalah jauh lebih baik daripada 70 tahun hidup sebelumnya!

Sejarah pernah memaparkan kisah Firaun yang sangat membenci Nabi Musa a.s dan ingin memalukannya. Dia pun mengatur satu majlis besar-besaran dihadiri pembesar-pembesar dan rakyat Masir. Ahli-ahli sihir diraja dikumpulkan untuk berlawan dengan Nabi Musa. Namun sihir-sihir diraja itu dapat dikalahkan oleh mukjizat Nabi yang berupa ular besar.

Ular besar itu telah menelan semua ular ahli-ahli sihir itu. Rasa takjub kepada kehebatan mukjizat Nabi menyebabkan ahli-ahli sihir ini sujud kepada Allah. Mengapa mereka terus sujud menyembah Allah? Ahli-ahli sihir ini tahu membezakan yang mana ular sihir dan ular yang betul. Mereka yakin ular besar yang muncul di hadapan mereka bukanlah ular sembarangan atau ciptaan manusia.

Melihat sahaja ahli-ahli sihir telah beriman kepada Allah swt, Firaun menjadi terlalu marah. Firaun mengugut akan menyalib dan mengerat-ngerat badan mereka jika memeluk agama Nabi Musa. Namun ahli-ahli sihir itu teguh pendirian kerana lebih sayangkan iman daripada nyawa mereka sendiri. Akhirnya Firaun menyalib dan mengerat-ngerat tangan mereka dan dibiarkan sehingga mati.

Katakanlah selepas lima hari barulah mereka mati. Jadi nilai umur ahli-ahli sihir selama lima hari dalam keadaan beriman itu adalah lebih baik daripada umur mereka yang sebelumnya penuh dengan kejahatan.

Jadi, mulai bilakah perlu mempersiapkan diri supaya menjadi orang yang layak menerima Lailatul Qadar? Jawapannya ialah sejak kecil lagi. Nabi saw mempersiapkan diri, roh dan jiwanya sebelum menerima wahyu daripada Allah swt sejak daripada kecil. Baginda tidak pernah berbuat dosa pada ketika orang lain banyak berbuat maksiat. Oleh sebab itu baginda digelar Al-Amin (yang terpercaya) sejak sebelum dilantik menjadi rasul lagi.

Enam bulan sebelum Lailatul Qadar, baginda mengasingkan dirinya secara intensif meninggalkan keluarga dan kaumnya sementara waktu untuk menumpukan hati kepada Allah di gua Hira’. Itulah persediaan jiwa nabi sebelum menghadapi Lailatul Qadar.

Bagaimanakah dengan jiwa kita? Mungkinkah ibadah yang kita usahakan selama ini daripada satu Ramadan ke satu Ramadan belum menghasilkan jiwa sempurna atau suci bagi membolehkan didatangi oleh malaikat? Jika tahun ini kita tingkatkan lagi ibadah, seterusnya ditingkatkan tahun demi tahun, tidak mustahil satu ketika nanti kita akan didatangi malaikat pada malam Al Qadar.

Rugilah bagi orang-orang yang hanya menunggu-nunggu tanda-tanda Lailatul Qadar barulah bersiap untuk beribadah sebanyak-banyaknya. Atau hanya memperbanyakkan ibadah pada sepuluh hari terakhir Ramadan dan mengabaikan serta sambil lewa pada 20 malam sebelumnya dan tidak ambil kisah langsung dengan 330 malam di luar Ramadhan. Tidak salah menambah pecutan di sepuluh malam terakhir… tetapi momentumnya perlu bermula lebih awal.

Ibnu Kathir pernah menyatakan dalam kitabnya, ada pendapat ulama yang menyatakan bahawa setiap malam dalam bulan Ramadan ini itu ialah malam Lailatul Qadar. Jadi, lebih selamat jika kita menganggap setiap malam itulah Lailatul Qadar supaya kita berterusan meningkatkan ibadah.

Sekiranya kita tidak mendapat Lailatul Qadar, ibadah yang dilakukan bersungguh-sungguh masih tidak sia-sia. Teringat kata Imam Hasan Al Basri,“jadilah kamu hamba Allah (yang beribadah sepanjang masa, tempat dan suasana), jangan menjadi hamba Ramadhan (yang hanya tekun beribadah di bulan Ramadhan sahaja).

Tegasnya, Lailatul Qadar itu dinanti dan dicari dengan momentum ibadah yang telah dimulakan sejak akil baligh lagi – hati terus terusan dibersihkan, hingga tiba saatnya layak menjadi wadah tempat bertamunya para malaikat. Hingga dengan itu bisikan baik akan sentiasa mengatasi bisikan jahat, dan perangai pun berubah menjadi baik selama-lamanya.

Jadilah hamba yang mencari malam al Qadar, bukan yang hanya menantinya!

http://genta-rasa.com/2010/09/01/mencari-bukan-menanti-lailatul-qadr/#more-1142

 Rebutlah malam Lailatul Qadr di 10 mlm terakhir... Ramadhan hampir berpisah.. Setakat mana amalanmu tahun ini...